Generasi muda merupakan salah satu elemen utama penerus dan regenerasi bangsa. Masa muda adalah proses peralihan masa kanak-kanak menuju masa dewasa, suatu masa yang paling menentukan perkembangan manusia di bidang emosional, moral, spiritual, dan fisik. Masa ini dipenuhi dengan perkembangan dan perubahan, masa goncang dan penuh dengan pemberontakan. Tak jarang ditemui banyak kaum muda kehilangan pegangan dalam usaha menemukan dirinya. Dalam masa ini kaum muda membutuhkan pendampingan yang intensif dari orang yang lain yang lebih dewasa.
Pada hakekatnya seseorang yang tengah memasuki tahap remaja memiliki karakteristik mental yang tengah labil. Dapat dikatakan seseorang tersebut sedang memasuki tahap yang dinamakan transisi. Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun yang berada pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), adalah usia di mana seorang individu yang berada dalam masa atau tahap peralihan. Dalam masa ini individu mulai berinteraksi dengan individu lainnya, baik dengan yang sejenis maupun dengan lawan jenisnya. Lebih-lebih seorang pribadi individu yang tinggal di daerah perkotaan. Mereka begitu dekat dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu mereka membutuhkan perhatian dan pendampingan yang baik dan serius. Pendampingan ini bertujuan untuk membantu mereka dalam menghadapi masa depan mereka. Pendampingan/advokasi terhadap siswa-siswi di tingkat SMP ataupun tingkat SMA salah satunya adalah dengan kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK). BK (Bimbingan dan Konseling) merupakan proses bantuan yang diberikan kepada individu/siswa-siswi agar dapat memahami dirinya, mengarahkan dirinya, dan memecahkan masalah serta dapat merencanakan masa depannya selaras dengan tuntutan masyarakat/zaman dan mampu berkompetisi dan menyikapi secara positif berbagai permasalahan dan tawaran zaman yang begitu menggiurkan. Bimbingan ini merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam hal memecahkan masalah yang sangat kompleks dan bersifat rahasia. Bimbingan dalam menggunakan waktu senggang (Sure time Guidance).
Bimbingan ini juga diberikan kepada individu-individu dalam hal bagaimana memanfaatkan waktu luang. Siswa dapat mengisi waktu senggang yang ada untuk kegiatan yang bermanfaat dan produktif. Bimbingan dan Konseling ini menyangkut beberapa hal, yaitu :
1. Bimbingan Pribadi (Personal Guidance)
2. Bimbingan Sosial (Social Guidance)
3. Bimbingan Pengajaran / Belajar (Instruction Guidance)
4. Bimbingan Karier (Career Guidance) Berdasarkan uraian di atas bahwa BK memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam perkembangan diri siswa-siswi, yaitu antara lain untuk memahami seluruh potensi peserta siswa-siswi, mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa-siswi, menyalurkan segala kekuatan siswa-siswi untuk dikembangkan, untuk mengentaskan segala masalah yang dialami siswa-siswi, dan untuk melindungi hak-hak peserta didik.
Guru BK juga menempati posisi yang strategis dalam upaya pembinaan peserta didik, baik untuk tujuan preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Peranan guru BK (bimbingan konseling) di sekolah sangat bermakna untuk dapat membantu siswa yang bermasalah. Konselor yang ada di sekolah dalam hal ini guru BK tentunya harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai tahapan perkembangan fisik, mental, sosial, spiritual di masa remaja. Corak kehidupan remaja, pemikiran tentang diri dan lingkungannya, gaya hidup yang dianut dan pandangan remaja perlu dipahami dengan baik oleh seorang guru BK. Kegelisahan yang dialami siswa sehubungan dengan kebutuhan memiliki indentitas diri sangat perlu dipahami oleh guru BK dalam konteks kehidupan remaja sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Guru BK juga diharapkan menyiapkan diri dengan berbagai informasi mengenai macam pendidikan atau pekerjaan yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan kondisi nya, termasuk cara memperoleh kesempatan dan persyaratan yang harus dipenuhi. Konseling untuk remaja bermasalah diarahkan terutama untuk membantu pengembangan rasa percaya diri dan sikap kemandirian dalam menjalani kehidupan. Dalam dunia pendidikan sering kali kita dihadapkan kepada fenomena, yang kerap ada di dalamnya. Selama ini masyarakat sering menentukan, seorang anak yang belajar di suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai dan ijazah yang bagus, tanpa memperhatikan bekal atau keahlian yang dimiliki oleh siswa atau anak itu.
Untuk siswa SMA pada umumnya mereka mulai dihadapkan pada permasalahan mengenai apa yang menjadi bakat atau minat mereka. Sehingga permasalahan cari potensi bakat merupakan hal yang amat penting. Hal ini dianggap sangat penting karena nantinya menentukan kesuksesan akan masa depan mereka sendiri. Apabila seorang individu tidak dapat mengenali bakat dan minat yang ada di dalam diri mereka maka individu tersebut tidak dapat mengenali kemana potensi diri mereka akan dimaksimalkan. Bukanlah tidak mungkin seorang siswa yang berprestasi pun kesusahan di dalam menentukan apa yang menjadi minat serta bakat dalam diri mereka.
Guru BK mempunyai peranan yang dinilai penting di dalam hal ini. Di SMA Negeri 1 Rancaekek, salah seorang guru BK yang saya wawancarai mengemukakan bahwa kebanyakan siswa yang berprestasi di sekolah tersebut mengeluhkan soal minat dan bakat mereka. Hampir 40 persen siswa di SMA 1 Rancaekek keberatan dengan jurusan dan sekolah yang mereka pilih. Contoh kasus:
1. Ada siswa yang ingin melanjutkan ke STM tetapi karena keinginan orang tua maka terpaksa ia masuk SMA. Memang siswa tersebut berprestasi di kelasnya tetapi karena siswa tersebut merasa lebih berminat mempelajari mesin-mesin sementara di SMA tidak belajar akan masalah mesin, maka dia merasa bingung dalam menentukan jurusan.
2. Ada siswa yang salah memilih jurusan. Banyak siswa yang bakat dan minatnya di IPA tetapi karena akhir-akhir ini diberlakukan standar kelulusan yang tiap tahun semakin naik nilainya, maka banyak siswa IPA yang ramai pindah ke IPS. Akan tetapi sebagian besar dari mereka jenuh karena tidak berminat untuk menghapal dan banyak juga yang kewalahan belajar akuntansi.
3. Ada pula siswa yang bingung dalam memilih jurusan ketika akan masuk ke perguruan tinggi, bahkan ada juga siswa yang bingung ketika memilih perguruan tinggi yang bonafit baik itu swasta ataupun negeri
4. Yang terakhir, ada siswa yang mengeluhkan bagaimana keadaan dunia kerja dan pekerjaan apa yang layak mereka terima ketika mereka menyelesaikan studi mereka di bangku SMA. Hal ini dikarenakan semakin ketatnya persaingan di dunia kerja itu sendiri. Dapat dikatakan permasalahan mengenai minat dan bakat dan juga tentang orientasi masa depan menjadi permasalahan utama siswa yang berprestasi di SMA.Uraian di atas merupakan salah satu tujuan dari adanya bimbingan karier yang ada di sekolah yang dilaksanakan di bawah asuhan BK.
Mengenai waktu pelaksanaan bimbingan karier dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karier ini. Jika cara ini yang dipilih maka semua guru kelas dan semua guru bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karier. Dalam setiap pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karier anak-anak di masa mendatang, disesuaikan dengan tahap perkembangan karier anak. Kalau ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karier, maka penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat. Selain melakukan konseling dan bimbingan yang menyangkut soal karier, BK juga melakukan penyuluhan-penyuluhan mengenai pentingnya mengenal potensi yang ada dalam diri dan juga termasuk minat dan bakat karena nantinya berguna untuk penentu masa depan selepasnya dari SMA. Yang dimaksudkan karier di sini adalah orientasi siswa setelah selesai dari SMA. Hal ini terkait mengenai cita-cita siswa tersebut ditinjau dari potensi yang ada dalam diri siswa tersebut. Bimbingan karier juga termasuk salah satu dari empat belas bentuk pelayanan di dalam praktek pekerjaan sosial. Pelaksanaan bimbingan karier di sekolah merupakan salah satu wujud BK di dalam menyelesaikan permasalahan siswa di SMA mengenai minat dan bakat sekaligus orientasi masa depan mereka. Dalam hal ini sekolah menjalin hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat di luar sekolah seperti ceramah dari tokoh berkarier, kunjungan, pengumpulan informasi di berbagai perusahaan dan lapangan, mengumpulkan informasi jabatan, konsultasi dengan penyuluh BK dalam rangka pemilihan program pilihan dan situasi yang diciptakan cukup memadai maka BK telah dilaksanakan dengan baik. Bimbingan karier dapat dilakukan lewat obrolan dua arah antara konselor, dalam hal ini guru pembimbing dengan siswa asuhannya seputar masalah cita-cita ditinjau dari minat dan bakat berikut segala kendala yang dihadapi siswa tersebut.
No Response to "Peranan sekolah dalam karier"
Posting Komentar