Jumat, 15 April 2011 Tags: 0 komentar

PERAN KONSELOR DALAM BIMBNGAN KARIER


  1. Latar Belakang
“ Bimbingan Karir Salah Satu Faktor Yang Dapat Mempersiapkan Siswa Memasuki Dunia Kerja ”
*** Yeni Karneli ***
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan yang harus diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja. Oleh sebab itu yang penting dalam bimbingan karir adalah pemahaman dan penyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja. Tolbert, (1975:27) memaparkan bahwa ““. Pengertian Tolbert ini mengandung makna bahwa bimbingan karir merupakan salah satu bentuk layanan dalam membantu siswa merencanakan karirnya.
Berdasarkan uraian terdahulu maka dapat dikatakan bahwa bimbingan karir merupakan suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui berbagai cara dan bentuk layanan agar ia mampu merencanakan karirnya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-faktor yang mendukung kemajuan dirinya.
Faktor-faktor yang mendukung perkembangan diri tersebut misalnya informasi karir yang diperoleh siswa dan status sosial ekonomi orang tua. Peters dan Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir.
Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya. Moh. Surya (1988:14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, secara essensial bimbingan karir merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa depan.
Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa depan itu adalah “di sini dan sekarang”. Persiapan untuk menyongsong masa depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melaui pendidikan informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di sekolah siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap- sikap tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Pacinski dan Hirsh (1971:8) menegaskan bahwa sekolah-sekolah mendapat kesempatan yang berharga melaui proses pendidikan untuk mempersipakn siswa memasuki dunia kerja. Salah satu bentuk layanan yang diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja adalah bimbingan karir di samping kegiatan kurikuler. Melalui bimbingan karir siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya, pengenalan terhadap berbagai jenis sumber-sumber kehidupan serta penghargaan yang objektif dan sehat terhadap karir.
Untuk mengantar siswa ke gerbang masa depan (pendidikan dan pekerjaan) yang diharapkan, program bimbingan karir yang dicanangkan di sekolah merupakan wadah yang tepat untuk itu. Melalui kegiatan bimbingan karir, siswa dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan. Artinya siswa mulai dari kelas satu sampai tamat SMK dilatih, dibimbing untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana merencanakan karir sepanjang hidup (career life span).








  1. Rumusan Masalah
a.     Apa pengertian Bimbingan Karir
b.     Bagaimana peran Konselor dalam bimbingan karir
c.      Apa saja ruang lingkup dalam bimbingan karir


  1. Tujuan
a.     Untuk mengerti arti dan maksud dari bimbingan karir
b.     Untuk mengetahui peran Konselor dalam bimbingan karir
c.      Untuk mengetahui ruang lingkup dalam bimbingan karir





















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sekilas tentang Bimbingan karir

Definisi  dari  The  National  Guidance  Association,  diadopsi  dari  Super  (1951), adalah  "proses  membantu  seseorang  mengembangkan  menerima  gambaran  diri  yang terintegrasi  dan  adekuat  dan  peranannya  dalam  dunia  kerja,  mengetes  konsepnya  dalam realitas, dengan kepuasan bagi dirinya dan keuntungan bagi masyarakat" (Sears, 1982).

Definisi ini menjelaskan bahwa pandangan tentang bimbingan karir akhir-akhir ini berorientasi konsep diri dan terutama terfokus pada pengenalan diri dan penerimaan diri, dan  ini  dapat  dikaitkan  dengan  alternatif-alternatif   kupasional  dan  pendidikan  yang tersedia    bagi    individu    yang bersangkutan. Hal ini   sejalan  dengan   perspektif perkembangan  yang menerima  pandangan  tahap  perkembangan  kehidupan (life  span developmental view) bimbingan karir. 

Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah  bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.

Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)

Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab.

B. Pentingnya bimbingan dan konseling karir
Awalnya bimbingan dan konseling karir difokuskan pada remaja dan dilaksanakan di   sekolah.   Ini   dilakukan   dengan   asumsi   bahwa  banyak  masalah-masalah   tentang okupasional yang dialami orang setelah mereka lulus dari sekolah lanjutan, dan sebagian besar orang-orang tersebut bukanlah pelanggan konseling karir. Sampai ada seorang ahli Sidney P.

Marland  yang mengatakan bahwa reformasi lengkap terhadap sekolah dalam   mempersiapkan  kehidupan  secara menyeluruh,  tidak  dapat  dicapai  sebelum  pendidikan  umum  menyetujui  dimasukkannya perkembangan  karir  dewasa  ini  dalam  suatu  lingkungan  pendidikan  menengah  yang komprehensif.

Namun  akhir-akhir  ini  lebih  meluas  pada  spektrum total dari populasi,  termasuk murid-murid  sekolah  dasar,  pensiunan,  wanita,  kelompok  minoritas,  dan  orang  cacat. Pekerjaan yang sesuai dapat sangat positif bagi keseluruhan pengalaman individu. Maka pilihan  dan  perencanaan yang  lebih  baik  akan  membantu  orang-orang  menemukan  jenis pekerjaan yang memungkinkannya memainkan peranan-peranan yang lebih disukai dalam hidupnya.

Sulitnya  dilakukan  prediksi  bukan  hanya  karena  kecenderungan-kecenderungan pekerjaan  yang  bervariasi,  tapi  juga  karena  banyaknya  okupasi  baru  yang  timbul  dan banyak  pula  okupasi  yang  hilang.  Meningkatnya  kompleksitas  dunia  kerja  dan  berlipat gandanya pilihan-pilihan membuat Toffler (1970 : 264) menggambarkan bahwa masalah yang terjadi adalah terlalu banyaknya pilihan. 
                        
C. Peran Konselor Dalam Bimbingan Karir

Seorang Konselor menempati posisi yang strategis dalam upaya pembinaan peserta didik, baik untuk tujuan preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Peranan guru BK (bimbingan konseling) di sekolah sangat bermakna untuk dapat membantu siswa yang bermasalah.

Konselor yang ada di sekolah dalam hal ini guru BK tentunya harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai tahapan perkembangan fisik, mental, sosial, spiritual di masa remaja. Corak kehidupan remaja, pemikiran tentang diri dan lingkungannya, gaya hidup yang dianut dan pandangan remaja perlu dipahami dengan baik oleh seorang guru BK. Kegelisahan yang dialami siswa sehubungan dengan kebutuhan memiliki indentitas diri sangat perlu dipahami oleh guru BK dalam konteks kehidupan remaja sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Guru BK juga diharapkan menyiapkan diri dengan berbagai informasi mengenai macam pendidikan atau pekerjaan yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan kondisi nya, termasuk cara memperoleh kesempatan dan persyaratan yang harus dipenuhi. Konseling untuk remaja bermasalah diarahkan terutama untuk membantu pengembangan rasa percaya diri dan sikap kemandirian dalam menjalani kehidupan.

Dalam dunia pendidikan sering kali kita dihadapkan kepada fenomena, yang kerap ada di dalamnya. Selama ini masyarakat sering menentukan, seorang anak yang belajar di suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai dan ijazah yang bagus, tanpa memperhatikan bekal atau keahlian yang dimiliki oleh siswa atau anak itu.

Untuk siswa SMA pada umumnya mereka mulai dihadapkan pada permasalahan mengenai apa yang menjadi bakat atau minat mereka. Sehingga permasalahan cari potensi bakat merupakan hal yang amat penting. Hal ini dianggap sangat penting karena nantinya menentukan kesuksesan akan masa depan mereka sendiri. Apabila seorang individu tidak dapat mengenali bakat dan minat yang ada di dalam diri mereka maka individu tersebut tidak dapat mengenali kemana potensi diri mereka akan dimaksimalkan. Bukanlah tidak mungkin seorang siswa yang berprestasi pun kesusahan di dalam menentukan apa yang menjadi minat serta bakat dalam diri mereka.

Guru BK mempunyai peranan yang dinilai penting di dalam hal ini, kami mencontohkan sebuah study kasus. Salah seorang guru BK yang saya wawancarai mengemukakan bahwa kebanyakan siswa yang berprestasi di sekolah tersebut mengeluhkan soal minat dan bakat mereka. Hampir 40 persen siswa di SMA keberatan dengan jurusan dan sekolah yang mereka pilih.

Contoh kasus:

1. Ada siswa yang ingin melanjutkan ke STM tetapi karena keinginan orang tua maka terpaksa ia masuk SMA. Memang siswa tersebut berprestasi di kelasnya tetapi karena siswa tersebut merasa lebih berminat mempelajari mesin-mesin sementara di SMA tidak belajar akan masalah mesin, maka dia merasa bingung dalam menentukan jurusan.

2. Ada siswa yang salah memilih jurusan. Banyak siswa yang bakat dan minatnya di IPA tetapi karena akhir-akhir ini diberlakukan standar kelulusan yang tiap tahun semakin naik nilainya, maka banyak siswa IPA yang ramai pindah ke IPS. Akan tetapi sebagian besar dari mereka jenuh karena tidak berminat untuk menghapal dan banyak juga yang kewalahan belajar akuntansi.

3. Ada pula siswa yang bingung dalam memilih jurusan ketika akan masuk ke perguruan tinggi, bahkan ada juga siswa yang bingung ketika memilih perguruan tinggi yang bonafit baik itu swasta ataupun negeri.

4. Yang terakhir, ada siswa yang mengeluhkan bagaimana keadaan dunia kerja dan pekerjaan apa yang layak mereka terima ketika mereka menyelesaikan studi mereka di bangku SMA. Hal ini dikarenakan semakin ketatnya persaingan di dunia kerja itu sendiri. Dapat dikatakan permasalahan mengenai minat dan bakat dan juga tentang orientasi masa depan menjadi permasalahan utama siswa yang berprestasi di SMA.

Uraian di atas merupakan salah satu tujuan dari adanya bimbingan karier yang ada di sekolah yang dilaksanakan di bawah asuhan BK.
Mengenai waktu pelaksanaan bimbingan karier dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karier ini. Jika cara ini yang dipilih maka semua guru kelas dan semua guru bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karier.

Dalam setiap pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karier anak-anak di masa mendatang, disesuaikan dengan tahap perkembangan karier anak. Kalau ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karier, maka penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat. Selain melakukan konseling dan bimbingan yang menyangkut soal karier, BK juga melakukan penyuluhan-penyuluhan mengenai pentingnya mengenal potensi yang ada dalam diri dan juga termasuk minat dan bakat karena nantinya berguna untuk penentu masa depan selepasnya dari SMA. Yang dimaksudkan karier di sini adalah orientasi siswa setelah selesai dari SMA.

Hal ini terkait mengenai cita-cita siswa tersebut ditinjau dari potensi yang ada dalam diri siswa tersebut. Bimbingan karier juga termasuk salah satu dari empat belas bentuk pelayanan di dalam praktek pekerjaan sosial. Pelaksanaan bimbingan karier di sekolah merupakan salah satu wujud BK di dalam menyelesaikan permasalahan siswa di SMA mengenai minat dan bakat sekaligus orientasi masa depan mereka. Dalam hal ini sekolah menjalin hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat di luar sekolah seperti ceramah dari tokoh berkarier, kunjungan, pengumpulan informasi di berbagai perusahaan dan lapangan, mengumpulkan informasi jabatan, konsultasi dengan penyuluh BK dalam rangka pemilihan program pilihan dan situasi yang diciptakan cukup memadai maka BK telah dilaksanakan dengan baik. Bimbingan karier dapat dilakukan lewat obrolan dua arah antara konselor, dalam hal ini guru pembimbing dengan siswa asuhannya seputar masalah cita-cita ditinjau dari minat dan bakat berikut segala kendala yang dihadapi siswa tersebut.

Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa peran konselor  dalam memberikan penanganan kepada klient yang meliputi  beberapa aspek layanan, diantaranya:

  1. Layanan orientasi
Layanan ini mencakup pengenalan lingkungan sekolah yang baru baik dari sisi kurikulum , kegiatan pendukung, maupun struktur organisasi sekolah. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan memasukkannya pada program kegiatan MOS dan diperjelas pada saat bimbingan klasikal di kelas.

  1. Layanan informasi

Layanan mencakup berbagai informasi untuk menambah wawasan dalam merencanakan masa depan.

  1. Layanan penempatan
Layanan ini membantu siswa menyalurkan bakat, minat atau kelanjutan studi yang dipilih melalui hasil belajar serta hasil psikotes sebagai bahan pertimbangan.
4. Layanan pembelajaran

Layanan ini membantu siswa mengembangkan diri kerkaitan dengan sikap dan kebiasaan belajar, materi belajar yang cocok dengan kemampuannya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

5. Layanan konseling individu/kelompok

Melalui layanan ini, siswa mendapat layanan langsung tatap muka untuk membantu mengatasi masalah baik yang disadari maupun tidak disadari oleh siswa secara individu atau kelompok. Layanan konseling dilakukan berdasarkan data administrasi bisa berupa angket, informasi dari berbagai pihak, observasi baik di dalam maupun di luar kelas, hasil belajar , penggalian masalah melalui materi bimbingan klasikal dll. Layanan konseling akan memberi nuansa berbeda jika ruang konseling terpisah dengan ruang administrasi sehingga privasi siswa maupun orang tua terjaga. Hal itu perlu mengingat masalah yang perlu diselesaikan bisa bersifat sangat pribadi.

6. Layanan bimbingan kelompok.

Layanan bimbingan kelompok bisa diberikan secara klasikal di kelas, layanan ini memberi banyak kesempatan untuk menyampaikan berbagai informasi yang terkait dengan bimbingan pribadi, sosial, belajar , karir dan layanan-layanan pada point di atas sekaligus menggali permasalahan siswa sebagai salah satu bentuk upaya menjemput bola. Karena Bimbingan dan Konseling tidak mempunyai kurikulum khusus maka materi yang dibuat berdasarkan berbagai sumber baik itu berupa literatur, browsing di internet, media elektronika maupun peristiwa hidup sehari-hari. Selain dapat memberi informasi, layanan ini juga mpermudah observasi terhadap anak dalam berperilaku di kelas, juga menggali berbagai data yang diperlukan untuk menyempurnakan pelayanan, sehingga jam masuk kelas setiap minggunya sangat mendukung tugas konselor.



D. Ruang Lingkup Bimbingan Karir 

  1. Tujuan Bimbingan Karier

            Secara umum tujuan  Bimbingan Karier di Sekolah sebagai berikut: “Membantu siswa dalam memahami diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya”. (Sukardi,1984 : 31).

            Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah menurut Drs. Dewa ketut Sukardi, adalah :
·         Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self konsept ), 
·         Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja, 
·         Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan lapangan kerja dalam persiapan memasukinya, 
·         Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan tenntang jabatan yang  sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja, 
·         Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama kemampuan berkomunikasi, berkerja sama berprakarsa dan sebagainya.
2.      Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier

            Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat berfungsi dcngan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip Bimbingan Karier perlu diperhatikan para pembimbing khususnya dan administrator Sekolah pada umumnya terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karier di Sekolah.
Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karier  di Sekolah di antaranya adalah :
·         Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.
·         Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial dan perencanaan karier.
·         Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dengan kariernya.
·         Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman yang berorientasi pada karier secara berarti dan realistik.
·         Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang pendidikan siswa .
·         Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.

3.      Program Bimbingan Karier di Sekolah

            Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu program Bimbingan Karier yang di rencanakan dengan matang.

            Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karier di Sekolah memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah. Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya didasarkan pada beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:
·         Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan terintegrasi.
·         Program Bimbingan Karier hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam proses perkembangannya.
·         Program Bimbingan Karier hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja yang menjadi cita-cita para siswa.
·         Program Bimbingan Karier hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai hidupyang dicita-citakannya.
·         Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.

4.      Pilihan Individu dan Perencanaan Karier.

            Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau kesempatan untuk memilih dari pada yang lain.Contoh, diantara siswa memiliki beberapa pilihan untuk memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam diri siswa itu sendiri.

Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita para siswa. Hal berikut ini mungkin akan dapat membantu siswa di Sekolah diantaranya :
·         Perencanaan Karier dapat membantu siswa mempersiapkan pengambilan   keputusan.
·         Perencanaan Karier dapat membantu siswa mengembangkan beberapa   kepercayaan dalam diri sendiri.
·         Perencanaan Karier dapat membantu siswa menemukan beberapa makna dari  aktivitas siswa di Sekolah.
·         Perencanaan Karier dapat memberikan ketenangan bagi diri siswa untuk mengenal kesempatan-kesempatan yang baik yang ditemukannya di Sekolah maupun di luar Sekolah.
·         Perencanaan Karier dapat membantu siswa menentukan apa yang seharusnya dilakukan sekarang dalam kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnya.

5.      Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier

            Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri dari dua macam teknik pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karier akan memungkinkan masalah yang bersangkut paut dengan karier dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karier yang utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu memahami dirinya sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna bagi dirinya.

            Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karier di Sekolah nampaknya menjadi suatu pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada semua siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karier dapat meningkatkan konselor propesional secara maksimal.
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah adalah sebagai berikut:

            “Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan kegiatan:(1). Paket belajar, (2). Pengajaran unit, (3). Papan buletin, (4). Hari Karier dan (5). Karya Wisata Karier. (Agus suyanto, 1989: 23).
Pendapat  di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua cara pendekatan sebagai berikut:

a).    Pendekatan Individual yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan karier melalui dua cara:
·         Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi siswa.
·         Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.
b).    Pendekatan Kelompok 
·         Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karier, menggunakan lima Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman lingkungan, (d). Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
·         Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar hendaknya memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi yang disampaikan.
·         Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas BK memasang informsi. Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya diambil dari guntingan. Tentang suatu pekerjaan, dan sebagainya.
·         Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi hari-hari tertentu yang diisi dengan ceramah dari sumber tentang suatu pekerjaan.
·         Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak berkunjung ketempat suatu pekerjaan untuk melihatdari dekat tentang suatu pekerjaan.

6.      Hubungan Antara Hasil Bimbingan Karier Dengan Pengambilan Keputusan Dan  Lapangan Pekerjaan.

            Para siswa yang melanjutkan pendidikannya, maupun yang langsung bekerja, tidak langsung demikian saja tetapi melalui suatu proses pengambilan keputusan mengenai suatu pekerjaan yang dipilihnya. Hal tersebut sangatlah kompleks dan memerlukan sebanyak-banyaknya informasi, pengetahuan,  pertimbangan,  dan didalamnya terkandung suatu harapan dan keyakinan atas apa yang di perbuat.

            Hasil Bimbingan Karier merupakan salah satu input (sejumlah pengarahan informasi bagi siswa yang bersangkutan, terutama informasi tentang keadaan dirinya, pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan, baik keputusan untuk melanjutkan pendidikan maupun keputusan memasuki lapangan pekerjaan. Kedua-duanya memerlukan pertimbangan lebih dahulu, terutama berkaitan dengan kemampuan diri (Keadaan diri) individu siswa yang bersangkutan.Bagi mereka yang lansung memilih lapangan pekerjaan akan menilai dirinya sendiri bidang pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya. Bakat memberikan kecendrungan untuk memperoleh keberhasilan (Belajar / bekerja) dalam bidang tertentu. Minat memberikan kecendrungan senang atau tidak senang pada pelajaran / pekerjaan tertentu. Hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan tentang pekerjaan yang dicita-citakannya.

            Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan di atas maka terdapat empat jalur yang dapat ditempuh para siswa SMU/MA setelah menamatkan pendidikannya, yaitu:
a. Para siswa yang lansung terjun ke Lapangan Kerja.
b. Para siswa yang mengambil kursus / latihan / penataran sebelum bekerja.
c. Para siswa yang memilih melanjutkan pendidikannya ke tingkat akademi / sarjana muda.
d. Para siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jenjang strata satu / S1.












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bimbingan karier merupakan komponen yang sangat vital dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini dikarenakan bimbingan karier dapat melatih siswa menjadi mandiri. Tuntutan dunia kerja dewasa ini juga menjadi alasan lain akan perlunya bimbingan karier di institusi pendidikan.
Selain dua hal tersebut, bimbingan karier juga dapat membantu siswa dalam menentukan penjurusan sekolah. Ketepatan penjurusan sekolah akan membuat siswa menikmati sekolah tanpa adanya beban berarti. Lebih jauh lagi, ketepatan penjurusan juga akan menjadikan siswa menghayati bidang pekerjaannya kelak ketika sudah dewasa.




















Daftar Pustaka

Prayitno H. Dan Eman Amti,1999, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,Rineka Cipta, Jakarta
Moh. Surya dan Rochman Natawidjaja, 1993, Pengantar bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta Universitas Terbuka
Dewa Ketut Sukardi, 1984, Bimbingan karir di sekolah, Ghalia Indonesia, Jakarta
http://kecamba.blogspot.com/

No Response to "PERAN KONSELOR DALAM BIMBNGAN KARIER"

Posting Komentar