Artinya: "Ulama ahli Ma'ani membikin musnad ilaih dengan isim nakirah dengan maksud untuk:1. memencilkan; 2. menganggap banyak; 3. menganggap bermacam-macam; 4. mengagungkan; 5. menghinakan; 6. sebab bodoh atau pura-pura bodoh; 7. menakut-nakuti; 8. menyenangkan; 9. menipu/menyamarkan; 10. memperkecil".
Adapun contoh-contohnya, ialah:
- Memencilkan, seperti: = Telah datang seorang laki-laki dari ujung kota.
- Menganggap banyak, seperti: = Sungguh dia banyak untanya.
- Menganggap bermacam-macam, seperti: = Dan pada mata mereka ada penutup, sehingga tidak melihat jalan yang benar.
- Mengagungkan, seperti: = Telah datang pada mereka utusan yang mulia.
- Menghinakan, seperti katamu ketika bertemu dengan orang yang hina: = Saya telah bertemu dengan seorang laki-laki.
- Sebab tak tahu atau pura-pura tak tahu namanya, seperti:
- Menakut-nakuti, seperti katamu kepada orang yang kamu takut-takuti: = Di depanmu ada penyamun.
- Menyenangkan, seperti katamu kepada orang yang mepunyai sisa utang: = Ada sisanya sedikit.
- Menipu/menyamarkan, seperti: = Telah berkata orang kepadaku, bahwa kamu pengkhianat.
- Memperkecil, seperti katamu kepada orang yang sedang dahaga: = Di sini ada sedikit air.
- Kalau kedua-duanya isim nakirah, maka isim yang kedua maksudnya berbeda dengan isim yang pertama;
- Kalau kedua-duanya isim ma'rifat, maka isim yang kedua sama maksudnya dengan isim yang pertama, seperti: Artinya: "Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada keringanan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada keringanan". Lafazh kedua-duanya sama maksudnya dan lafazh kedua-duanya berbeda. Maka oleh karena itu, sekali menghadapi kesulitan, akan dapat keringanan beberapa kali.
No Response to "Musnad Ilaih dengan Isim nakirah"
Posting Komentar