Artinya: "Harus menjelaskan kamu kepada musnad ilaih itu karena:
- Asal serta tiada alasan untuk membuangnya;
- Berhati-hati, kalau dibuang takut ada salah faham;
- Bodoh pendengarnya, segala sesuatu harus jelas saja;
- Dimaksud menjelaskannya (seperti jawabanmu: tidak: ;
- Bermaksud memanjangkan perkataan, sebab sangat mengharap perhatian yang sungguh-sungguh dari pendengarnya, seperti jawaban Nabi Musa AS atas pertanyaan Allah: = Apakah pada tanganmu, Musa?, jawab Nabi Musa: = Ini tongkat, untuk bertelekan atas biri-biriku dan bagiku padanya masih banyak lagi kebutuhan lainnya. Padahal cukup dengan jawaban:
- Karena merasa enak mengucapkannya, seperti kata orang: = Apakah kekasihmu menyukai?. Jawabnya: = Kekasihku menyukai.
- Untuk mengambil berkah, seperti: = Nabi Muhammad SAW yang akan menyafa'ati kita di hadhirat Allah.
- Untuk ta'zhim, seperti: = Nabi Muhammad SAW hamba Allah dan Rasul-Nya.
- Untuk menghinakan, seperti: = Orang maksiat itu hina.
- Karena merasa rindu, seperti: = Nabi Muhammad SAW akan menyafa'ati setiap orang yang berziarah kepadanya.
- Darurat nazham, seperti:
Artinya: Telah berkata orang yang mencerca aku dan dia telah melihat dan menyukainya: Sifati kepadaku kekasihmu! Jawabku: Kekasihku sendirian". Yang menjadi contoh lafazh yang tak perlu diucapkan lagi. - Darurat sajak, seperti:
Artinya: "Kekasih telah meminta 2 teguk air untuk menghilangkan dahaga. Kataku kepadanya: Ya Tuhan! dari mana 2 teguk itu?" Yang menjadi contoh, lafazh dan , sebab tak perlu diucapkan lagi. - Bermaksud ibadah dengan menyebutnya, seperti:
- Merasa kaget, seperti: = Zaid melawan macan.
- Menakut-nakuti, seperti katamu kepada orang yang kau nasehati: . Ditegaskan lafazh Allahnya.
- Untuk memantapkan dalam jiwa pendengar, seperti: = Mereka itu mendapat petunjuk Tuhannya dan mereka berbahagia.
- Kesaksian dalam pengadilan, seperti: = Zaid telah mengetahui aku, Zaid telah meminjam dari aku dsb.
- Untuk pembukuan, pencatatan dan kepentingan administrasi lainnya
No Response to "Musnad Ilaih yang harus dijelaskan"
Posting Komentar