Rabu, 04 Mei 2011 Tags: 0 komentar

Fa' il



Fa'il ialah isim marfu' yang disebutkan terlebih dahulu fi'il-nya. Dan fa'il terbagi menjadi dua bagian, yaitu fa'il yang zhahir dan fa'il yang mudhmar (tersembunyi).

Maksudnya: Fa'il ialah isim marfu' yang disebutkan sesudah fi'il-nya (fi'il yang me-rafa'-kannya).
Contoh: ; lafazh fi'il madhi dan menjadi fa'il-nya yang di-rafa'-kan oleh dhammah. Lafazh itu di-rafa'-kan oleh dhammah, sebab isim mufrad.
= Dua Zaid itu telah datang. (Lafazh menjadi fa'il yang di-rafa'-kan dengan alif, sebab isim tatsniyah).
= Zaid-Zaid itu telah datang. (Lafazh menjadi fa'il yang di-rafa'-kan dengan wawu, sebab jamak mudzakkar).
= Zaid-Zaid itu telah datang. (Lafazh menjadi fa'il yang di-rafa'-kan dengan dhammah, sebab jamak taksir).
= Hindun-Hindun itu telah datang (Lafazh menjadi fa'il yang di-rafa'-kan dengan dhammah, sebab jamak muannats).
Kata nazhim:

Fa'il ialah isim yang secara mutlak di-rafa'-kan oleh fi'il-nya, dan fi'il itu terletak sebelum fa'il.

Wajib pada fi'il itu di-mujarrad-kan (dibebaskan dari huruf tambahan) apabila di-musnad-kan kepada jamak atau mutsanna.

Katakanlah! (dua Zaid dan Zaid-Zaid itu telah datang), seperti perkataan (Zaid telah datang dan saudara kami akan datang).
Fa'il Isim yang Zhahir

Fa'il isim yang zhahir ialah lafazh yang menunjukkan kepada yang disebutnya tanpa ikatan, seperti lafazh (Zaid) dan (laki-Iaki).

Contoh fa'il isim yang zhahir adalah perkataan: dan seterusnya sampai dan lafazh-lafazh yang menyerupainya.
Kata nazhim:

Ulama nahwu telah membagi fa'il menjadi fa'il isim yang zhahir dan fa'il isim yang mudhmar (dhamir). Adapun fa'il isim yang zhahir ialah, lafazh yang telah disebutkan tadi.
Fa'il Isim yang Mudhmar
Fa'il mudhmar, yaitu:

Lafazh yang menunjukkan kepada pembicara (mutakallim) atau yang diajak bicara (mukhathab) atau ghaib.
Dhamir mututakallim itu terbagi dua, yaitu: mutakallim wahdah, seperti lafazh (saya), dan mutakallim berikut teman-temannya, seperti lafazh (kami atau kita), yaitu untuk mu'azhim nafsah atau untuk mutakallim yang membesarkan dirinya (dalam bahasa Indonesia seperti, kami).
Contoh dhamir mukhathab, seperti lafazh:

= kamu (ditujukan untuk seorang mukhathab (laki-laki));
= kamu (ditujukan kepada seorang mukhathabah (perempuan));
= kamu berdua (ditujukan kepada dua orang yang diajak bicara, baik laki-laki ataupun perempuan);
= kalian (ditujukan kepada banyak laki-laki yang diajak bicara);
= kalian (ditujukan kepada banyak perempuan yang diajak bicara);
Contoh dhamir yang ghaib, seperti lafazh:
= dia (ditujukan kepada orang ketiga laki-laki);
= dia (ditujukan kepada orang ketiga perempuan);
= mereka berdua perempuan (ditujukan kepada dua orang ketiga, baik laki-laki ataupun perempuan);
= mereka (ditujukan kepada banyak laki-laki orang ketiga);
= mereka (ditujukan kepada banyak perempuan orang ketiga).
Perlu diketahui bahwa, isim dhamir itu terbagi dua, yaitu:
  1. Dhamir bariz (yang ditarnpakkan), seperti lafazh dan seterusnya.
  2. Dhamir mustatir (tersimpan), yaitu sebagaimana kata mushannif:
Contoh (fa'il isim yang rnudhmar) adalah seperti perkataan:
= aku telah memukul;
= kami atau kita telah memukul;
= kamu (laki-laki) telah memukul;
= kamu (perempuan) telah memukul;
= kamu berdua (laki-laki atau perempuan) telah memukul;
= kalian (laki-Iaki) telah memukul;
= kalian (perempuan) telah memukul;
= dia (laki-Iaki) telah memukul;
= dia (perempuan) telah memukul;
= mereka berdua (laki-Iaki) telah memukul;
= mereka berdua (perempuan) telah memukul;
= mereka (laki-Iaki) telah memukul; dan
= mereka (perempuan) telah memukul.
Adapun meng-i'rab-nya adalah sebagai berikut:
  1. fi'il madhi, dhamir mutakallim wahdah (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni dhammah).
  2. fi'il madhi, dhamir mutakallim ma'al ghair atau mu'azhim nafsah, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni sukun.
  3. fi'il madhi, dhamir mukhathab mudzakkar (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni fathah.
  4. fi'il madhi, dhamir muannats (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya dengan mabni kasrah.
  5. fi'il madhi, dhamir tatsniyah (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni dhammah, sedangkan huruf mim-nya adalah huruf 'imad dan alif-nya alif tatsniyah.
  6. fi'il madhi, dhamir mukhathab jamak mudzakkar (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni dhammah sedangkan huruf mim-nya adalah tanda jamak.
  7. fi'il madhi, dhamir mukhathab jamak muannats (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni dhammah, huruf nun-nya adalah tanda jamak muannats.
  8. , fi'il madhi sedangkan fa'il-nya adalah dhamir mustatir dan taqdirnya
  9. , fi'il madhi, fa'il-nya dhamir mustatir, taqdir-nya ditambah ta.
  10. , fi'il madhi, fa'il-nya alif, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni sukun.
  11. , fi'il madhi yang ber-ta tanits, fa'il-nya alif, tanda rafa'-nya mabni sukun.
  12. , fi'il madhi, fa'il-nya wawu dhamir, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni sukun, sedangkan alif-nya adalah alif mutlak jamak.
  13. , fi'il madhi, fa'il-nya nun, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni fathah.
Kata nazhim:

Isim mudhmar (dhamir) dibagi dua belas macam, yaitu:
(aku telah berdiri); (kami atau kita telah berdiri); (kamu -laki-laki- telah berdiri); (kamu -perempuan- telah berdiri); (kamu berdua telah berdiri); (kalian -perempuan- telah berdiri); (kalian -laki-laki- telah berdiri); (seorang laki-laki telah berdiri); (seorang perempuan telah berdiri); (dua orang laki-laki telah berdiri); (mereka -laki-laki- telah berdiri); (mereka -perempuan- telah berdiri); dan seperti perkataan (kalian telah berpuasa satu tahun).

Itulah dhamir-dhamir muttashil, dan demikian pula dhamir-dhamir munfashil.

Seperti: (Dia belum berdiri kecuali saya dan kalian), dan selain yang dua macam ini diketahui secara kias.

No Response to "Fa' il"

Posting Komentar