Rabu, 04 Mei 2011 Tags: 0 komentar

Musnad Ilaih dengan Isim Dhamir

Musnad Ilaih itu adakalanya dengan isim ma'rifat atau dengan isim nakirah, sebagaimana yang diterangkan dalam ilmu Nahwu.
Isim ma'rifat itu bermacam-macam tandanya, dan yang akan dibahas dalam bab ini ialah mengenai tujuan dibikinnya dari isim ma'rifat. Sedangkan soal tanda ma'rifat, dibahas dalam ilmu Nahwu.

Artinya: "Adapun keadaan musnad ilaih dima'rifatkan dengan isim dhamir, adalah karena memperhitungkan tempatnya sebagaimana telah diketahui dalam ilmu Nahwu".
Dhamir itu ada mutakallim, mukhathab dan ghaib, seperti: atau .
Perlu diketahui, bahwa adanya dhamir gaib itu harus didahului oleh lafazhnya, baik lafazh hakekat, lafazh takdirnya, makna dilalah, qarinah maupun hukumnya saja.

  1. Contoh dengan lafazh hakekat, seperti: .
  2. Contoh dengan lafazh takdirnya, seperti: .
  3. Contoh dengan lafazh makna dilalah, seperti: . Dhamir rujuk kepada mashdar mafhum dari .
  4. Contoh dengan qarinah haliyah, seperti: = Sehingga tertutup matahari itu dengan penutup. Sebelumnya ada kalimah: dimana susunan kalamnya menunjukkan habisnya waktu shalat disertai qarinah menguraikan waktu senja. Jadi dengan adanya kalimah: , menunjukkan bahwa dhamir pada lafazh , rujuknya kepada matahari. Jadi artinya: Sehingga matahari tertutup oleh awan.
  5. Contoh dengan hukumnya saja, yaitu dengan dhamir sya-an, sebab tidak ada lafazh zhahir sebelumnya, seperti: . Lafazh rujuknya kepada dhamir sya-an. Atau seperti: dsb.

Artinya: "Adapun asalnya pada kalimat mukhathab itu, ialah ta'yin dan adakalanya tidak ta'yin, yaitu yang jelas maksudnya mencakup umum".
Maksudnya: Asal kalimat khithab itu untuk ta'yin kepada seseorang, akan tetapi adakalanya bersifat umum bagi setiap orang yang terkena oleh tujuan pembicaraan itu.
Contohnya, seperti:

Artinya: "Si Fulan itu orang yang tercela. Kalau kamu menghormati dia, dia menghinakan kamu dan kalau kamu berbuat baik kepadanya, ia berbuat keburukan kepadamu".
Lafazh ta' khithab pada kalam itu tidak tertentu kepada si A atau si B, melainkan hanya tertuju kepada orang yang menghormati si Fulan saja. Dan seperti firman Allah:

Artinya: "Dan kalau kamu melihat ketika mereka berdiri di atas neraka".
Kalimat khithabnya bersifat umum.

No Response to "Musnad Ilaih dengan Isim Dhamir"

Posting Komentar