Selasa, 03 Mei 2011 Tags: 0 komentar

Naibul fa' il


MAF'UL YANG FA'IL-NYA TIDAK DISEBUTKAN
 



Naibul fa'il ialah isim marfu' yang tidak disebutkan fa'il-nya. Apabila fi'il-nya fi'il madhi, maka dhammah-kanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya di-kasrah-kan; dan apabila fi'il-nya fi'il mudhari' maka dhammah-kanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya di-fathah-kan.
Maksudnya: Maf'ul yang tidak disebutkan fa'il-nya dinamakan mabni majhul atau naibul fa'il, yaitu isim yang asalnya menjadi maf'ul lalu fa'il-nya dibuang dan maf'ul-nya menggantikan kedudukan fa'il, i'rab-nya di-rafa'-kan dan diletakkan sesudah fi'il, seperti :

asalnya . Lafazh dibuang, lalu lafazh menempati tempat fa'il (lafazh )
sebagai pengganti lafazh yang dibuang dan lafazh diubah harakatnya menjadi
asalnya ; asalnya ; asalnya ; asalnya
Kata nazhim:

Tempatkanlah kedudukan fa'il yang dibuang maf'ul-nya pada setiap yang dimiliki oleh fa'il.

Huruf pertama fi'il yang fa'il-nya tidak disebutkan harus di-dhammah-kan, sedangkan huruf yang sebelum huruf terakhir harus di-kasrah-kan.
Pembagian Maf'ul yang Fa'il-nya Tidak Disebutkan

Maf'ul yang fa'il-nya tidak disebutkan terbagi atas dua bagian, yaitu bagian yang zhahir dan bagian yang mudhmar (dhamir). Bagian yang zhahir itu seperti perkataan (Zaid telah dipukul), (Zaid akan dipukul), ('Amr telah dimuliakan), ('Amr akan dimuliakan).
Adapun meng-i'rab-nya adalah: fi'il madhi mabni lil majhul atau mabni maf'ul, naibul fa'il.
fi'il mudhari' mabni lil majhul, dan naibul fa'il.

Sedangkan isim mudhmar adalah, seperti perkataan (berikut):
  • = aku telah dipukul;
  • = kami atau kita telah dipukul;
  • = kamu (laki-laki) telah dipukul;
  • = kamu (perempuan) telah dipukul;
  • = kamu berdua telah dipukul;
  • = kalian (laki-Iaki) telah dipukul;
  • = kalian (perempuan) telah dipukul;
  • = dia (laki-laki) telah dipukul;
  • = ia (perempuan) telah dipukul;
  • = mereka berdua telah dipukul;
  • = mereka (laki-laki) telah dipukul;
  • = mereka (perempuan) telah dipukul.
Adapun meng-i'rab-nya adalah: (aku telah dipukul). Lafazh fi'il madhi mabni lil maf'ul, dhamir mutakallim menjadi naibul fa'il yang di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya dengan mabni dhammah.
Kata nazhim:

Naibul fa'il itu adakalanya mudhmar (disembunyikan) dan adakalanya muzhhar (ditampakkan). Yang kedua (muzhhar) seperti: (Pembawa kabar gembira itu dimuliakan).

Adapun yang dhamir, maka hal itu seperti perkataan: (aku telah dipanggil); (dia dipanggil); (dia tidak dipanggil kecuali aku).

No Response to "Naibul fa' il"

Posting Komentar