

Maksudnya: I'rab itu mengubah syakal tiap-tiap akhir kalimah disesuaikan dengan fungsi amil yang memasukinya, baik perubahan itu tampak jelas lafazhnya atau hanya secara diperkirakan saja keberadaannya.
Contoh perubahan secara lafazh:






Contoh perubahan secara diperkirakan keberadaannya:





Lafazh

Kata nazhim:

I'rab menurut mereka (ahli Nahwu) ialah perubahan akhir kalimah, baik secara perkiraan maupun secara lafazh karena ada amil masuk yang dapat diketahui keberadaannya.
Pembagian I'rab

I'rab terbagi menjadi empat macam, yaitu I'rab rafa', I'rab nashab, I'rab khafadh dan I'rab jazm.
Diantara contoh dari i'rab-i'rab tersebut ialah sebagai berikut:
1. I'rab rafa', seperti:
2. I'rab nashab, seperti:= Zaid berdiri
3. I'rab khafadh, seperti:= aku telah melihat Zaid
4. I'rab jazm, seperti:= aku telah bersua dengan Zaid
Kata nazhim:= dia tidak memukul



Maksudnya, i'rab-i'rab yang sering memasuki isim adalah sebagai berikut:
1. I'rab rafa' contoh:
2. I'rab nashab, contoh:= Salim seorang guru
3. I'rab khafadh, contoh:= aku telah melihat Salim
Isim itu selamanya tidak menerima i'rab jazm, yakni tidak bisa dimasuki oleh amil yang men-jazm-kan.= aku telah bersua dengan Salim


Maksudnya, diantara empat macam i'rab yang sering memasuki fi'il ialah I'rab:
1. Rafa', contoh:
2. Nashab, contoh:= dia menolong;
= dia membaca;
= dia mengetahui.
3. Jazm, contoh:= hendaknya dia menolong;
= hendaknya dia membaca;
= hendaknya dia mengetahui.
Amil yang men-jar-kan selamanya tidak bisa diterima fi'il.= dia tidak menolong;
= dia tidak membaca;
= dia tidak mengetahui.
Kata nazhim:


No Response to "I' rab"
Posting Komentar